Terhempas dalam guncangan mobil di jalan yang tak rata ditengah kegelapan nyaris sempurna dipadukan dengan mata yang susah diajak kompromi untuk melek merupakan sebuah ujian yang harus dilalui. Saya harus tetap terbangun dan menemani supir yang sudah mulai mengantuk karena menyetir tanpa henti dari selepas malam. Ketika melihat jam tangan sudah menunjukkan sekitar pukul tiga subuh, jalanan yang dilalui semakin menantang. Tanjakan yang terkadang diselingi dengan tanjakan yang cukup tajam serta jalanan berlubang karena tergerus air hujan. Ah tapi untung supirnya sudah cukup mengenal medan karena pernah beberapa kali mengantar tamu kesini. Lucky us…:)